BAGAIMANA MENGOBATI KESURUPAN?
Allah Berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila.” (QS. Al-Baqarah : 275).
MACAM-MACAM KESURUPAN DAN CARA PENGOBATANNYA
Kesurupan ada dua macam:
1-Kesurupan alami:
Yaitu kesurupan yang disebabkan adanya benturan pada kepala,
kedinginan, hujan dan lain sebagainya. Kesurupan seperti ini bisa
diobati lewat bantuan dokter, dan bisa juga dengan banyak berdoa serta
memohon kesembuhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kesurupan semacam ini pernah menimpa seorang wanita hitam yang datang kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berharap beliau berdoa kepada Allah untuk menghilangkan penyakitnya. Tetapi Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam
memberikan dua pilihan padanya. Antara tetap bersabar atas penyakit ini
dan baginya surga, atau dengan kesembuhan sempurna tetapi ia tidak
dijamin masuk surga. Wanita itu memilih bersabar atas penyakit yang
menimpanya karena dia dijamin masuk surga. Kemudian Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdoa jangan sampai auratnya tersingkap saat kesurupan itu mendatanginya. Demikianlah yang disebutkan Ibnul Qayyim dalam
Zaadul Ma`ad.
2-Kesurupan karena gangguan Jin.
Kesurupan karena gangguan jin ini banyak sekali sebabnya, diantaranya:
Kecintaan Jin laki-laki kepada wanita dari bani Adam. Atau
sebaliknya; yaitu adanya cinta dari jin wanita kepada seorang lelaki
dari bani Adam.
Akibat perbuatan zhalim seorang manusia (tanpa sepengetahuannya)
kepada jin. Apakah karena melemparnya dengan air panas, menjatuhinya
dengan barang dari tempat tinggi atau hal-hal lain, yang saat
melakukannya dia (manusia) lupa untuk membaca bismillah.
Perbuatan zhalim seorang jin kepada manusia tanpa adanya sebab
apapun. Hal ini sekedar perbuatan iseng jin kepada manusia. Kesurupan
seperti ini tidak mungkin terjadi pada manusia, kecuali pada
situasi-situasi di bawah ini:
- Ketika sangat marah.
- Sangat ketakutan.
- Saat tenggelam dalam nafsu syahwat.
- Ketika lalai dari dzikir kepada Allah.
3-Tanda-tanda orang kesurupan:
Di saat sedang tidur: Keluar banyak keringat, sering terjaga (Susah
tidur), sering mimpi buruk dan menakutkan, merasa kesakitan saat tidur,
sering bermimpi seakan-akan jatuh dari tempat sangat tinggi, atau
melihat dirinya berada di kuburan, tempat sampah, di jalan-jalan
menakutkan dan lain sebagainya.
Di saat terjaga dan sadarkan diri: Pusing terus menerus tanpa sebab
yang jelas, malas berdzikir kepada Allah, pikiran linglung, badan terasa
lemah dan malas melakukan aktifitas apa pun, kejang-kejang, serta
merasa sakit pada setiap anggota tubuh, yang para dokter tidak mampu
mengobatinya.
4- Cara Mengobatinya Kesurupan Karena Gangguan Jin:
Cara mengobati kesurupan ini dilakukan dari dua pihak. Pertama dari
pasien yang sakit itu, dan kedua dari orang yang mengobatinya.
Bagi pasien yang kesurupan, ia harus menguatkan diri dan tidak mudah
menyerah dengan penyakit yang menyerangnya, ia harus mempergiat ibadah
kepada Allah dan banyak membaca
ta`awwudz, juga doa-doa sahih yang diajarkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada umatnya, sehingga hati dan lisannya menjadi terbiasa dengan doa dan
ta`awwudz-ta`awwudz tadi.
Sedangkan dari pihak yang mengobati, ia juga harus melakukan hal yang
sama, seperti mempergiat ibadah dan semakin mendekatkan hubungan dengan
Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dan diutamakan bagi orang yang
mengobati ini, adalah seseorang yang mengerti betul tentang Jin dan
syetan, mengerti betul dari arah mana saja syetan itu merasuki jiwa
manusia.
Contohnya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullahu,
beliau seorang alim yang sangat terkenal, sampai bangsa Jin pun
mengenalnya. Ketika beliau menghadapi pasien yang kesurupan, Jin itu
berkata kepada beliau:
“saya akan keluar karena kemuliaan yang ada padamu.” Ibnu Taimiyah menjawab:
“tidak! Tapi keluarlah karena taat kepada Allah dan rasul-Nya.”
Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata: Seringkali Syaikh kami
[Ibnu Taimiyah] saat meruqyah orang yang sedang kesurupan, beliau
membaca ayat ini di telinga pasiennya:
)أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ( (المؤمنون: 115)
“Apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kalian hanya untuk main-main (saja), dan kalian tidak akan dikembalikan
kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun : 115).
Beliau juga sering membaca ayat Kursi saat mengobati sang pasien.
Bahkan menyuruh setiap pasien dan yang mengobati, untuk senantiasa
membaca ayat kursi dan
al-mu’awidzatain [Surat an-Nas dan al-Falaq].
Jika ruh yang merasuk ke dalam tubuh seorang manusia sangat nakal,
suka membangkang dan tidak mau keluar, maka cara mengeluarkannya adalah
dengan memukulinya (
Zaadul Ma`ad: 4/68).
5- Tanda Untuk Mengetahui Hadirnya Jin.
Tanda yang bisa dijadikan patokan bahwa kita sedang berbicara dengan
Jin, adalah jika sang pasien atau orang yang kesurupan ini: menutup
kedua mata atau membelalakkannya, meletakkan kedua tangan pada mata,
badan dan seluruh bagian tubuhnya gemetaran, menjerit dan berteriak
keras, serta terus-terusan menyebut namanya.
6- Setelah Penyembuhan:
Masa setelah penyembuhan adalah masa yang sangat sulit, karena
seorang manusia yang baru saja kerasukan Jin dan berhasil diobati,
kemungkinan besar Jin itu akan kembali lagi. Karena itu, orang yang baru
saja ditinggalkan Jin ini harus mengkhususkan diri dengan banyak
beribadah kepada Allah, selalu menjaga shalat Lima waktu secara
berjamaah, banyak membaca dzikir dan doa, banyak membaca atau
mendengarkan Al-Qur`an, dan selalu membaca basmalah pada setiap urusan
yang akan ia laksanakan.
SURAT-SURAT PENGUSIR SYETAN
- Surat Al-Fatihah:
Diantara surat-surat yang ampuh untuk mengusir Jin dan syetan adalah surat Al-Fatihah. Seperti dalam hadits di bawah ini:
عَنْ خَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ عَنْ عَمِّهِ قَالَ: أَتَيْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَسْلَمْتُ ثُمَّ رَجَعْتُ،
فَمَرَرْتُ عَلَى قَوْمٍ عِنْدَهُمْ رَجُلٌ مَجْنـُوْنٌ مُوَثَّقٌ
بِالْحَدِيْدِ، فَقاَلَ أَهْلُهُ: إِناَّ قَدْ حُدِّثْنَا أَنَّ صَاحِبَكَ
هَذَا قَدْ جَاءَ بِخَيْرٍ فَهَلْ عِنْدَكَ شَيْءٌ تُدَاوِيْهِ،
فَرَقَيْـتُهُ بِفَاتِحَةِ اْلكِتَابِ فَبَرَأَ، فَأَعْطَوْنِيْ مِنْهُ
شَاةً، فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَخْبـَرْتُـهُ، فَقَالَ: ((هَلْ إِلاَّ هَذَا؟)). وَفِيْ رِوَايَةٍ:
((هَلْ قُلْتَ إِلاَّ هَذَا؟)) قُلْتُ: لاَ، قَالَ: ((خُذْهَا،
فَلَعَمْرِيْ لَمَنْ أَكَلَ بِرُقْيَةِ بَاطِلٍ لَقَدْ أَكَلْتَ بِرُقْيَةِ
حَقٍّ)). [رواه أبو داود: 3420 والنسائي: 1032 وقال الألباني: حديث صحيح]
Dari Kharijah bin Ash-Shalt dari pamannya ia berkata: saya dulu
datang menemui rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk masuk ke
dalam Islam. Setelah itu saya kembali ke kampung halamanku. Di tengah
perjalanan, saya bertemu sekelompok kaum, yang diantara mereka terdapat
orang gila sedang dibelenggu dengan besi. Kerabat orang gila itu berkata
kepada saya:
“Kami telah diberitahu bahwa temanmu ini (yaitu
Rasulullah) telah banyak membawa kebaikan, sekarang berhubung anda baru
saja bertemu dengannya, apakah anda memiliki sesuatu darinya untuk
mengobati saudara kami yang gila ini?” maka saya pun meruqyahnya dengan
fatihatul kitab (Surat al-Fatihah), dan sembuhlah ia dari penyakit gilanya, kemudian mereka menghadiahiku seekor kambing. Saya langsung menemui Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Salam dan menceritakan kisah yang baru saja terjadi. Beliau bertanya:
“apakah kamu tidak membaca apa-apa selain Al-Fatihah?” saya menjawab:
”tidak”, beliau berkata lagi:
“Kalau begitu terimalah kambing itu. Sungguh! Saya telah mendapati
orang yang memakan upah dari ruqyah yang batil, tapi kamu memakan upah
ini dari ruqyah yang benar.” (HR. Abu Dawud no: 3420 dan An-Nasai no: 1032, Syaikh al-albani berkata: hadits ini adalah sahih).
B. Surat Al-Baqarah:
Surat Al-Baqarah juga Surat yang sangat ampuh untuk mengusir segala roh jahat. Seperti pada hadits berikut ini:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((لاَ
تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ
اْلبَيْتِ الَّذِيْ تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ اْلبَقَرَةِ)). [رواه مسلم:
6/68، والترمذي: 5/157].
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: “Janganlah membuat rumah kalian seperti kuburan1, karena syetan selalu terbirit-birit dari rumah yang surat Al-Baqarah dibaca padanya.” (HR. Muslim: 6/68 dan At-Tirmidzi: 5/153).
C. Surat Al-Ikhlash dan Al-Mu’awidzatain
Juga termasuk Surat yang ampuh untuk melindungi seorang hamba dari berbagai gangguan jin dan syetan adalah surat
Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas. Seperti disebutkan dalam hadits dibawah ini:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ:
بَيْنَمَا أَنَا أَقُوْدُ بِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رَاحِلَتَهُ فِيْ غَزْوَةٍ، إِذْ قَالَ: ((يَا عُقْبَةَ، قُلْ))
فَاسْتـَمَعْتُ ثُمَّ قَالَ: ((يَا عُقْبَةُ، قُلْ)) فَاسْتَمَعْتُ،
فَقَالَهَا الثَّالِثَةَ، فَقُلْتُ: مَا أَقُوْلُ؟ فَقَالَ: {قُلْ هُوَ
اللهُ أَحَدٌ} فَقَرَأَ السُّوْرَةَ حَتَّى خَتَمَهَا، ثُمَّ قَرَأَ: {قُلْ
أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقِ} وَقَرَأْتُ مَعَهُ حَتَّى خَتَمَهَا، ثُمَّ
قَرَأَ: {قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ} فَقَرَأْتُ مَعَهُ حَتَّى
خَتَمَهَا، ثُمَّ قَالَ: ((مَا تَعُوْذُ بِمِثْلِهِنَّ أَحَدٌ)) [رواه
النسائي: 8/250، وقال الألباني: حديث صحيح].
Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu `anhu ia berkata: ketika saya membawa kekang kendaraan
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam di suatu medan perang, beliau berkata kepada saya
: “Wahai Uqbah, bacalah” saya hanya mendengarkan saja tanpa berucap apapun.” Kemudian beliau berkata lagi:
“Wahai Uqbah, bacalah!” saya tetap mendengarkan saja tanpa berkata apapun. Lalu beliau berkata lagi untuk ketiga kalinya. Disini saya bertanya:
“Wahai rasulullah! Apa yang harus saya baca?” beliau menjawab:
“katakanlah: Qul huwalloohu ahad”, beliau membaca surat ini sampai habis, kemudian membaca
: Qul A`uudzu birobbil falaq, saya pun membacanya bersama beliau sampai selesai, kemudian melanjutkannya dengan membaca:
Qul A`udzu biroobin naas, saya juga membacanya bersama beliau sampai selesai. Lalu beliau bersabda:
“Wahai Uqbah! Tidak ada seorangpun yang bakal dilindungi Allah dengan sepenuhnya kecuali dengan ketiga surat tadi” (HR. An-Nasai: 8/250. Syaikh Al-Albani berkata: hadits ini adalah sahih).
1
Membuat rumah seperti kuburan, adalah dengan membuatnya sunyi dari
shalat dan bacaan Al-Qur`an. Beliau melarang membuat rumah kita seperti
kuburan, karena di kuburan kita dilarang padanya untuk mengerjakan
shalat dan membaca Al-Qur`an, dan setiap rumah yang sunyi dari shalat
juga dari bacaan Al-Qur`an, maka kita telah menjadikannya sebagai
kuburan.
D. Al-Qur`an secara keseluruhan adalah penawar dan obat segala penyakit.
Setiap Surat dalam Al-Qur`an yang menyebutkan janji Allah, apakah itu
janji-Nya yang berupa keni`matan atau siksa. Juga yang membahas tentang
neraka, Jin dan syetan. Semua surat yang seperti ini, sangat ampuh
untuk mengusir syetan dan jin –dengan izin Allah- terutama saat jin dan
syetan tadi merasuki tubuh manusia. Contoh surat-surat itu adalah: Surat
Al-Mu`minun, surat Yasin, surat Ash-Shaaffat, surat Ad-Dukhan, surat
Al-Qari`ah, surat
Al-Kafirun dan surat-surat lainnya.
AYAT-AYAT PENGUSIR JIN DAN SYETAN
A. Dengan Mengucapkan اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
Allah Berfirman:
)وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(
“Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka
mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Fushshilat ayat 36).
Ayat Kursi:
Ayat Kursi sangat ampuh untuk mengusir roh jahat yang suka
mengganggu. Hal ini berdasarkan kisah seorang lelaki yang mencuri harta
zakat pada bulan ramadhan. Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu yang
saat itu sedang menjaga harta langsung menangkap sang lelaki. Lelaki
itu berkata: “lepaskan saya, jika anda melepaskanku niscaya kuajarkan
beberapa kata yang sangat berguna bagi anda”. Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu
bertanya: “kata-kata apakah itu?” sang lelaki menjawab: “setiap hendak
tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai, jika anda melakukannya niscaya
anda senantiasa didampingi seorang malaikat yang menjaga, dan tak ada
seekor syetan pun yang bisa mendekati anda hingga pagi hari”. Lalu Abu
Hurairah melepaskannya.
Keesokan harinya ia mendatangi Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan menceritakan peristiwa yang baru saja ia alami. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam
bersabda: “Ketahuilah wahai Abu Hurairah! Orang ini telah berkata jujur
padamu, padahal ia adalah ahli dusta, tahukah kamu siapakah lelaki yang
berbicara denganmu selama tiga malam ini?” Abu Hurairah menjawab:
“Tidak wahai Rasulullah!” Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “lelaki itu adalah syetan.” (HR. Al-Bukhari: 4/487)
C. Dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah.
Diantara ayat-ayat yang ampuh untuk mengusir Jin dan syetan adalah dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah. Yaitu:
)ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ، لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ
نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا
تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ(
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka
mengatakan: “Kami dengar dan kami ta`at”. (Mereka berdo`a): “Ampunilah
kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
“(Qs. Al-Baqarah ayat 285 dan 286).
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
((مَنْ قَرَأَ بِاْلآيـَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ فِيْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ))
“Siapa saja membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah niscaya Allah Melindunginya dari segala gangguan” (HR. Al-Bukhari: 6/323).
D. Setiap ayat dalam Al-Qur`an adalah penawar dan obat yang sangat ampuh bagi segala penyakit.
Setiap ayat yang menyebutkan janji Allah, baik yang berupa keni`matan
atau siksaan, juga ayat yang membahas tentang neraka, dan ayat yang
membahas tentang Jin dan syetan, semua ayat seperti ini adalah pengusir
sangat ampuh bagi jin-jin dan syetan-syetan -dengan izin Allah- setiap
kita membacanya. Dan keampuhannya semakin hebat terutama saat Jin tadi
merasuki tubuh seorang manusia, ayat-ayat itu seperti:
- Empat ayat pertama dari Surat Al-Baqarah, yaitu ayat
1 – 4 yang berbunyi:
الم(1)ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2)الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3)وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ(4)
- Dua ayat pada pertengahan Surat Al-Baqarah, yaitu ayat 163 sampai dengan 164.
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(163)إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا
أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ
الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ(164)
- Ayat kursi dan dua ayat setelahnya, yaitu ayat 255 sampai dengan 257 dalam Surat Al-Baqarah.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ
عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ(255)لَا
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ
يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ
بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(256)اللَّهُ
وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ
يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ
النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(257)
- Tiga ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah, yaitu ayat 284 sampai dengan 286.
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ
اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(284)ءَامَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ
ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ
بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ
رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ(285)لَا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا
طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(286)
- Empat ayat pertama dari Surat Ali `Imran, yaitu ayat 1 sampai dengan 4.
الم(1)اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ(2)نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ(3)مِنْ
قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا
بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو
انْتِقَامٍ(4)
- Ayat ke-18 dari Surat Ali `Imran.
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(18)
- Tiga ayat dalam Surat Al-A`raf, yaitu ayat 54 sampai dengan 56.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي
اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ
تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ(54)ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ(55)وَلَا
تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا
وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ(56)
- Empat ayat terakhir dari Surat Al-Mu`minun, ayat 115, 116, 117, dan 118.
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ(115)فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ(116)وَمَنْ
يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا
حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ(117)وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ(118)
- Ayat ke-3 dari Surat Al-Jinn.
)وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا(3)(
- Sepuluh ayat pertama dari Surat ash-Shaaffat, ayat 1 sampai dengan 10.
)وَالصَّافَّاتِ صَفًّا(1)فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا(2)فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا(3)إِنَّ إِلَهَكُمْ لَوَاحِدٌ(4)رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِ(5)إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ(6)وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ(7)لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ(8)دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ(9) إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ(10)(
- Empat ayat terakhir dari Surat Al-Hasyr, ayat 21 – 24.
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ
لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ
الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(21)هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(22)هُوَ
اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ
الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ(23)هُوَ
اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ(24)
- Empat ayat dalam Surat Ar-Rahman, yaitu ayat 31, 32, 33, dan 34.
سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَا الثَّقَلَانِ(31)فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ(32)يَامَعْشَرَ
الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ(33)فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ(34)
- Dua ayat terakhir dari Surat Al-Qalam, yaitu ayat 51
dan 52.
وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ(51)وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ(52)
Wahai saudaraku! Siapapun yang pernah mencoba ruqyah dengan Surat dan
ayat-ayat di atas, pasti mengakui betapa ampuh dan hebatnya Al-Qur`an
dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan penyakit-penyakit
seperti kanker, kemandulan, dan lain sebagainya yang para dokter sudah
menyerah kalah sekalipun Al-Qur`an tetap bisa mengatasinya.
Al-Qur`an adalah senjata yang sangat ampuh, sedangkan
penyakit-penyakit yang ada, sangat ganas dan hebat pula. Jadi dalam
mengatasinya kita harus menggunakan senjata yang juga ampuh untuk
menandinginya.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“فَمَنْ لَمْ يَشْفِهِ اْلقُرْآنُ فَلاَ شَفَاهُ اللَّهُ، وَمَنْ لَمْ يَكْفِهِ فَلاَ كَفَاهُ اللهُ“
“Barangsiapa tidak bisa disembuhkan dengan Al-Qur`an, maka
selamanya Allah tak akan Menyembuhkannya. Demikian pula siapapun yang
tidak bisa dilindungi dengan Al-Qur`an, selamanya Allah tidak akan
Melindunginya.”
Beliau juga berkata:
“لَقَدْ مَرَّ بِيْ وَقْتٌ فِيْ مَكَّةَ سَقَمْتُ
فِيْهِ، وَلاَ أَجِدُ طَبِيْباً وَلاَ دَوَاءً، فَكُنْتُ أُعَالِجُ
نَفْسِيْ بِاْلفَاتِحَةِ، فَأَرَى لَهُ تَـأْثِيْرًا عَجِيْباً، آخُذُ
شُرْبَةً مِنْ ماَءِ زَمْزَمَ وَأَقْرَأُهَا عَلَيْهاَ مِرَارًا ثُمَّ
أَشْرَبُهُ، فَوَجَدْتُ اْلبُرْءَ التَّامَّ. ثُمَّ صِرْتُ أَعْتَمِدُ
ذَلِكَ عِنْدَ كَثِيْرٍ مِنَ اْلأَوْجاَعِ فَأَنْتَفِعُ بِهِ غَايَةَ
اْلاِنْتِفَاعِ، فَكُنْتُ أَصِفُ ذَلِكَ لِمَنْ يَشْتَكِيْ أَلَمًا فَكاَنَ
كَثِيْرٌ مِنْهُمْ يَبْرَأُ سَرِيْعاً“.
“Pernah pada suatu ketika, saat berada di kota Makkah, saya
terjangkit penyakit yang sangat menakutkan. Saya tidak mendapati seorang
dokter atau obat sekalipun, lalu saya berusaha mengobati penyakit ini
dengan Surat Al-Fatihah. Sungguh! Khasiyatnya luar biasa, waktu itu saya
mengambil seteguk air zamzam, saya membaca Surat Al-Fatihah
berulang-ulang padanya. Setelah itu saya minum dan langsung sembuh
total. Sejak saat itu setiap terjangkit penyakit apapun, saya langsung
menggunakan teori yang sama, dan semua penyakit bisa teratasi dengan
sempurna. Sehingga setiap orang yang datang kepada saya mengadukan
penyakit apapun, saya memberikan padanya resep tadi, dan semuanya bisa
sembuh dengan cepat dari penyakit yang dideritanya”.
Disarikan dari عِلاَجُ اْلأمْرَاضِ بِاْلقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ `Ilaaju Al-Amroodhi Bi Al-Qur`aani Wa As-Sunnah,
karya Abu Anas Abdul Majid Bin Abdul Aziz Az-Zahim, dimuroja’ah oleh
Abdul Muhsin Bin Nashir Al-Ubaikan, Maktabah Daar Al-Arqam, Al-Qashim,
Cet. 1414 H/1994